Kamis, 19 November 2015

Etika Penelitian Dalam Internet

A.    Publikasi Online
Publikasi Online adalah suatu informasi atau pesan atau pengumuman dalam bentuk online atau diterbitkan atau diumumkan di dunia internet melalui media elektronik yang terdiri dari apa saja yang dapat terhubung atau menggunakan internet untuk alat mencari atau bertukar informasi, banyak yang dapat dilakukan dalam publikasi online. Dengan publikasi online, semua itu sangat bermanfaat dan lebih mengirit biaya karena biayanya relatif murah dan lumayan bagus karena tidak hanya masyarakat dalam negeri saja, bahkan seluruh dunia pun bisa tau saat kita sudah memasang publikasi online ini.
B.  Etika dalam penelitian dengan bantuan internet
Etika penelitian internet adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok, maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.
Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak.
Adanya peraturan yang harus dilakukan dalam etika penelitian dalam internet, di antaranya adalah:
1.      Menghormati martabat subjek penelitian
Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek juga harus dihargai.
2.      Asas kemanfaatan.
Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.
3.      Berkeadilan
Dalam melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasarkan moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.
4.      Informed consent
Informed consent merupakan pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian. Aspek utama informed consent yaitu informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent harus ada penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian, tatacara penelitian yang akan dilakukan, manfaat yang akan diperoleh, kemungkinan resiko yang akan terjadi, dan adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja.
Dan dalam penelitian yang dilakukan harus menghargai kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau subjek penelitian dalam melakukan survey di internet. Responden juga harus dijamin dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian akan menyinggung ke arah hak asasi manusia. Meskipun suatu penelitin sangat bermanfaat, namun apanila melanggar etika penelitian, makan penelitian tersebut tidak boleh dilaksanakan.
C.     Berbagai hasil penelitian dan teknik penelitian online
1)      Komputer dan Internet Mengubah Ingatan Manusia
Peneliti di majalah Science memiliki kesimpulan bahwa komputer dan internet dapat mengubah sifat ingatan manusia. Penelitian psikologi menunjukkan jika seseorang diajukan pertayaan-pertanyaan sulit, maka orang tersebut akan memikirkan komputer.
Ketika orang tersebut mengetahui bahwa berbagai fakta nantinya akan didapatkan lewat komputer, maka ingatan orang tersebut menjadi tidak begitu baik karena mengandalkan jawaban dari sumber lain, yaitu komputer.
Para penelii menguji peserta penelitian “langsung” memikirkan komputer dan internet begitu diajukan pertanyaan sulit. Tim peneliti menggunakan tes Stroop yang dimodifikasi.
Tes Stroop standar mengukur berapa lama waktu yang diperlukan partisipan untuk membaca sebuah kata warna sementara kata tersebut berbeda warna, misalnya kata “hijau” tapi ditulis dengan warna biru. Waktu reaksi meningkat ketika bukannya kata warna, para partisipan ditanyakan untuk membaca kata-kata tentang topik yang kemungkinan sudah ada dalam pikiran. Dengan cara ini, tim peneliti menunjukkan bahwa setelah diberikan topik dengan jawaban ya/tidak, waktu reaksi terhadap istilah yang terkait dengan internet sangat lebih lama. Ini adalah sebuah isyarat partisipan tidak mengetahui jawaban, dan mereka sudah mempertimbangkan untuk menjawab dengan menggunakan komputer.
2)      Efek Psikologis Facebook bagi Kesehatan Mental
Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang yang kecanduan facebook atau situs jejaring sosial lainnya, misalnya seorang remaja mengubah status facebook lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status temannya. Dia juga rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag dirinya di fotonya.
Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan, kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook, MySpace, dan lain-lain dapat membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Hal ini memang bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, di mana pengguna diiming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan-rekan nya saat ini.
Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tidak lagi menghadiri sosial gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer, ponsel, ataupun gadget lainnya. Ketika akhirnya berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena “berpisah” dari komputernya.
Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing yang baru ditemui di Facebook atau Friendster akan menemui kesulitan dalam berkomunkasi secara face to face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan), demikian menurut Dr Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal yang dirilis oleh The Institute of Biology.
Media elektronik juga dapat menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh.
Dr Sigman mengkhawatirkan arah dari masalah ini “Situs jejaring sosial seharusnya dapat menjadi bumbu dari kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah”, katanya.
Namun apabila aktivitas Facebook masih sekedar sign in, mengonfirmasi friend request,    lalu sign out, tidak perlu khawatir akan terkena risiko kanker, stroke, dan pikun.
 
 
sumber :

Selasa, 03 November 2015

Fiksimini, Komunitas Sastra yang Lahir dari Twitter

Berkembangnya situs jejaring sosial tak hanya membantu seseorang bertemu kembali dengan teman-teman lama dan keluarga. Jejaring sosial juga bisa membantu seseorang memiliki teman-teman baru bahkan membentuk komunitas yang memiliki hobi sama. Beragam komunitas kemudian mulai terbentuk dari jejaring sosial, kebanyakan bahkan tanpa disengaja.
Karena memiliki hobi yang sama itulah, komunitas pun berkembang tanpa terduga. Hal ini pula yang dirasakan komunitas Fiksimini. Setahun berjalan, komunitas ini telah memiliki follower Twitter sebanyak 77 ribu-an dengan anggota aktif sebanyak 400 orang di seluruh Indonesia. Komunitas ini membuktikan, 140 karakter tidak membatasi kreatifitas dalam berkarya. Terlahir dari Twitter, komunitas ini berkembang menjadi komunitas yang nyata dalam menumbuhkan semangat membaca, menulis, mencintai budaya dan Bahasa Indonesia dalam suasana penuh keakraban dan persaudaraan.
Berawal dari tweet-tweet dengan hastag #Fiksimini di twitter, Fiksimini mulai menjadi buah bibir saat dimuat di kolom Budaya dan Sastra Harian Kompas pada 11 April 2010 dengan Judul Mengunyah Fiksimini Sepanjang Hari. Tiga orang penulis kemudian menggagas untuk membuat akun resmi Fiksimini pada 18 April 2010. Tiga orang penulis terkemuka yang kemudian menjadi moderator akun twitter @fiksimini tersebut di antaranya Agus Noor, Clara Ng, dan Eka Kurniawan.
Fiksimini kemudian dibesarkan oleh sederetan nama lain dari berbagai profesi seperti : Salman Aristo (@salmanaristo - penulis skenario), Ratih Kumala (@ratihkumala - penulis), Aan Mansyur (@aanmansyur - penyair), Erdian Aji (@erdiAN_aJI -penyanyi, mantan vokalis Band Drive), Andy Tantono (@AndyTantono - pengusaha), Novita Poerwanto (@LVCBV - banker), Kika Dhersy Putri (@theonlykika - konsultan PR).
Sejak akun resmi Fiksmini dibuat, para penulis mulai aktif mengirimkan karya Fiksimini mereka yang kemudian akan di-retweet oleh moderator. Moderator yang aktif melakukan retweet adalah Salman Aristo, Aan Mansyur, Clara Ng, Andy Tantono, Agus Noor, dan Eka Kurniawan. Agus Noor menetapkan diktum-diktum karya Fiksimini yang layak di Retweet, yakni cerita yang menohok, seperti satu pukulan tinju yang telak, cerita yang berkelebat seperti bayangan, yang terus menempel di benak pembaca, dan cerita yang dengan seminim mungkin kata, namun menggambarkan dunia seluas-luasnya.
Aktifitas ini berlangsung hingga digelarnya Gathering Nasional Fiksimini di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Januari 2011. Gathering Nasional pertama ini berhasil mendatangkan Fiksiminiers (sebutan untuk nggota komunitas Fiksimini) dari 14 Provinsi di Indonesia. Ada pula Fiksiminers yang datang dari Australia. Setelah saling berkenalan di gathering nasional tersebut, Fiksiminiers mulai membentuk komunitas-komunitas kecil di masing-masing kotanya hingga terbentuklah FMJogja (komunitas Fiksimini Jogja), Fiksiminiers Jakarta, FMersSBY (Fiksiminiers Surabaya), fiksiminiBDG (Fiksiminiers Bandung), dan kota-kota lainnya.
Tidak ada mekanisme khusus pembentukan organisasi dan sistem keanggotaan. Biasanya para anggota di setiap daerah berinisiatif untuk berkumpul dan memilih sendiri koordinatornya. Untuk keanggotaan, terbuka kepada siapa saja tanpa perlu daftar. Asal datang berkumpul di kopi darat atau terlibat kegiatan komunitas maka sudah menjadi anggota atau disebut sebagai Fiksiminiers.
Seperti komunitas lainnya, Fiksiminiers berkumpul, berkenalan, berbagi cerita, dan berbuat sesuatu. Karena merupakan komunitas menulis, maka kegiatan Fiksiminiers ketika bertemu di dunia nyata (kopdar) tidak jauh dari menulis bersama, membahas buku, membuat lagu, membuat film,hingga kegiatan-kegiatan sosial ke panti asuhan. Fiksiminiers bahkan pernah menjadi relawan pada tanggap bencana (fiksimini for Merapi).
Aktifitas menulis bersama yang dilakukan Fiksiminiers selain menuliskan karya di Twitter dalam 140 karakter adalah mengikuti kelas kreatif dan penulisan kreatif. Kelas kreatif adalah kegiatan untuk memberikan bekal dan pengalaman menulis untuk siapa saja. Pengajarnya adalah penulis-penulis berpengalaman dari dalam maupun dari luar komunitas. Kegiatan ini sudah berlangsung di Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Malang, dan Makassar. Sedangkan Penulisan kreatif adalah kegiatan menulis yang mengeksplorasi imajinasi fiksi tanpa batas dengan memanfaatkan berbagai media.
Contohnya pada April 2011, Fiksimini menggelar Festival "Fiksimini Bernyanyi" di The Rolling Stone Cafe, Jakarta. Sebelumnya, Fiksmini telah mengadakan semacam kontes lagu mini dan film mini yang diangkat dari karya Fiksimini di twitter. Festival Fiksimini Bernyanyi adalah ajang untuk memberikan penghargaan bagi karya lagu mini dan sekaligus film mini terbaik. Lagu dan film adalah bentuk lain variasi karya fiksimini. Untuk film mini, dicetuskan oleh Diki Umbara, seorang dosen dan penggiat film. Untuk lagu mini, dicetus oleh Erdian Aji atau Anji yang sehari-harinya adalah penyanyi. Beberapa karya Film Mini telah menjadi konsumsi berbagai festival di dalam dan luar negeri seperti di Hoopla! Film Festival di Singapore dan di Ubud Writers and Readers Fesival di Bali. Untuk lagu mini, beberapa telah menjadi NSP (Nada Sambung Pribadi) dari langitmusik.com milik Telkomsel.
Karya-karya film mini bisa diparesiasi dari YouTube karena para Fiksiminiers telah meng-upload karya-karya mereka. Pada 24 Maret 2011 Gramedia Pustaka Utama juga telah membuat trailer Buku Cemburu Itu Peluru, merupakan buku karya lima Fiksiminiers yang diterbitkan oleh Gramedia. Penulis buku ini di antaranya Erdian Aji, Novita Poerwanto, Oddie Frente, Kika Dhersy Putri, dan Andy Tantono.
Setelah semua perkembangan yang terjadi dalam tubuh komunitas Fiksimini, ada satu impian yang ingin diwujudkan komunitas ini, yakni menerbitkan buku Antologi yang merangkum semua karya Fiksimini terbaik dari seluruh Indonesia. Bagi yang belum bergabung dengan komunitas ini, bisa follow akun Twitter Fiksimini (@fiksimini), Fan Page Facebook : Komunitas Fiksimini, dan Mailing list: KomunitasFiksimini-subscribe@yahoogroups.com. Salah satu petikan komentar pada Buku Cemburu Itu Peluru, menyebutkan, Fiksimini di Twitter memang menyusupkan kesegaran di tengah dunia sastra Indonesia yang nyaris kehilangan gagasan.


Selasa, 20 Oktober 2015

RESUME JURNAL


Jurnal ini ditulis oleh : Sari Dewi Yuhana Ningtyas.
Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negri Semarang, Indonesia.
Kurang lebih berisi 6 halaman termasuk daftar pustaka.
Topik yang diambil sang penulis sangatlah menarik karena berhubungan dengan fenomena yang sedang marak saat ini.
Berikut adalah hasil review jurnal dari jurnal yang ditulis oleh Sari Dewi Yuhana Ningtyas yang saya coba kerjakan.


HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN INTERNET ADDICTION PADA MAHASISWA


PENDAHULUAN

     Sebelum membahas lebih jauh mengenai isi jurnal ini maka terlebih dahulu akan diterangkan apa yang dimaksud dengan Internet Addiction dan Self Control.

    Internet merupakan salah satu media yang sekarang ini digemari oleh remaja.Internet Addiction adalah pemakaian internet secara berlebihan yang ditandai dengan gejala-gejala klinis kecanduan, seperti keasyikan dengan objek candu, pemakaian yang lebih sering terhadap objek andu, tidak memperdulikan dampak fisik maupun psikologis pemakaian dan sebagainya. Self Control Menurut Chaplin, (2001:450) adalah kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri, kemampuan untuk menekan, merintangi umpuls-impuls atau lingkah laku impulsif.

     Perkembangan pengguna internet dari tahun ke tahun sangatlah tinggi. Tidak sedikit orang yang sangat bergantung pada internet sehingga individu kecanduan, terutama remaja. Tanda-tanda remaja yang kecanduan internet, antara lain remaja merasa senang dengan internet, durasi penggunaan internet terus meningkat, menjadi cemas dan bosan ketika harus melalui beberapa hari tanpa internet. Fenomena inilah yang bisa digolongkan sebagai Internet Addiction.  Internet Addiction dapat mengakibatkan kegaalan akademis, menurunkan kinerja, perselisihan dalam perkawinan bahkan perceraian. (Young,1996:20).

     Selain Internet Addiction terdapat juga gangguan lain yaitu Internet Addiction Disorder (IAD) gangguan ini meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi, online, game online, chatting dan lain-lain. IAD memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secaraformal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan. (Herlina Siwi, 2004:2)

     Ditemukan kasus di Amerika dimana seseorang harus tidak lulus karena tidak pernah menghadiri kelas untuk sibuk berinternet. Sedangkan kasus di dalam negri sendiri adalah seorang gadis usia 12 tahun kabur dari rumahnya selama 2 minggu, selama itu gadis tersebut mengaku tinggal disebuah warnet untuk bermain game online (sumber: Media Indonesia, 2008:7).

  Ketidak mampuan seseorang dalam mengontrol diri untuk terkoneksi dengan internet dan melakukan kegiatan bersamanya adalahcikal bakal dari lahirnya Internet Addiction. Oleh karena itu Self Control penting untuk dikembangan agar individu lebih mampu untuk mempunyai kontrol diri yang tinggi untuk memandu, mengatur dan mengarahkan perilaku online.

   Penelitian Herlina (2004) mengenai hubungan kontrol diri dengan kecenderungan kecanduan internet di Jogjakarta menunjukkan adanya hubungan yang negatif  yang signifikan antara kontrol diri dengan kecenderungan internet. Kategori kontrol diri tergolong tinggi, karena sebagian subjek penelitian hanya menggunakan internet lebih dari satu tahun dengan lama durasi 5 sampai 4 jam perminggu. Selain itu internet masih termasuk alat komunikasi baru yang belum menjadi gaya hidup di indonesia, khususnya di Jogjakarta. Internet sudah mulai banyak digunakan tetapi belum menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, salah satunya karena faktor biaya yangharus dikelurkan untuk memperoleh jasa internet.

    Hasil penelitin yang dilakukan oleh Rahayuning (2009) tentang hubungan antara kontrol diri dengan kecanduan internet pada siswa Sekolah Menengah Pertama di Surakarta  menunjukan tidak ada hubungan antara kontrol diri dengan kecanduan internet pada siswa SMP sehingga kontrol diri tidak dapat dijadikan prediktor terhadap variabel kecanduan internet.

     Berdasarkan fenomena tersebut dan masalah yang timbul permasalahan tentang Internet Addiction yang berdampak negatif pada mahasiswa, baik dampak psikologis maupun kehidupan sosial remaja. Sehubungan dengan fenomena ini, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang apakah ada hubungan antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa fakultas Ilmu Pendidikan Semester 5 UNNES 2010/2011.


METODE PENELITIAN

     Penelitian ini menggunakan teknik propotional sampling dengan subjek penelitian diambil 10% secara acak sebagai sampel dari populasi berjumlah 639 mahasiswa yaitu 65 mahasiswa. Pengumpulan data ini menggunakan skala self control dengan aitem yang dibuat adalah 50 aitem dari aspek behavioral, control, cognitive control,decisional control. Skala kedua yaitu skala internet addiction yang dibuat adalah 51 aitem dari aspek complusive use, loss of control, continued use despit adverse consequencesI. Alternatif jawaban yang tersedia ada empat yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).


HASIL DAN PEMBAHASAN


     Hasil penelitian menunjukkan variabel self control tergolong rendah dengan presentasi 83,85%, hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa kurang mampu mengontrol perilaku, mengambil keputusan atau suatu tindakan yang baik terhadap internet. Variabel internet addiction tergolong tinggi dengan presentasi 96,92%, hal ini memnujukkan bahwa mahasiswa mengalami kecanduan internet dengan tanda bahwa mahasiswa selalu tertuju pada internet, kurang dapat mengontrol penggunaan internet. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES. Semakin rendah self control maka semakin tinggi internet addiction.

KESIMPULAN

     Kesimpulan studi kasus pada jurnal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yaitu self control pada mahasiswa FIP berada pada kategori rendah sedangkan internet addiction pada mahasiswa FIP tergolong tinggi.Uji hipotesis antara self control dan internet addiction diterima. Hal tersebut dapat diartikan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara self control dengan internet addiction.

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN JURNAL

     Saya akan mencoba melihat kekurangan dan kelebihan jurnal ini menurut pandangan saya sendiri. Menurut saya jurnal ini memiliki kekurangan diantaramya membandingkan penelitian penggunaan internet antara pelajar SMP dengan mahasiswa, pelajar SMP tentu masih sangat rendah menggunakan internet karena banyak tugas yang dapat dicari dari media cetak bukan dari internet, kemudian peneliti membandingan dalam jangka waktu antara penelitian 2004 dengan penelitian sekarang, tentulah penggunaan internet pada tahun 2004 masih sangat rendah karena internet pada saat itu masih membutuhkan biaya yang relatif mahal berbeda dengan penelitian yang penulis itu lakukan yaitu pada tahun 2010/2011. Lalu terlalu banyak kalimat pengulangan pada jurnal tersebut, dan pengambilan data dengan kuisioner menurut saya belum akurat karenya banyak orang yang asal-asalan mencentang sebuah kuisioner
  Kelebihan jurnal ini diceritakan dengan jelas proses penelitian, data-datanya, serta hasilnya dijelaskan secara detail sehingga dapat membuat pembaca mengerti maksut dari jurnal ini. Jurnal ini juga dilegkapi dengan pernyataan serta contoh kass yang dicantumkan sumber jelasnya sehingga tidak membuat pembaca ragu dengan contoh kasus yang dilampirkan oleh penulis.



Nama : Lu'Lu' Ul Mashnu'ah
Kelas : 2 pa 22
Npm :16514164



sumber jurnal : Educational Psychology Journal 
  http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj/article/view/2650

Selasa, 29 September 2015

Social Media yang Sering Digunakan


Pada artikel kedua ini saya akan bahas social media dan search engine yang sering saya gunakan.


          Siapa sih yang tidak menggunakan social media pada abad ke 20 ini ? Media sosial adalah sebuah media online yang dengan mudah digunakan banyak orang untuk berpartisipasi. Menurut saya media social banyak manfaatnya jika digunakan untuk hal-hal positif. Misalnya untuk bertukar informasi, untuk memperbanyak teman bahkan juga dapat digunakan sebagai ajang mempromosikan bisnis online jika kalian mempunyainya. Media social juga bisa menjadi salah satu pengisi waktu luang anda. Search engine juga banyak sekali manfaatnya menurut saya karena dengan adanya search engine kita dapat dengan mudah menggali informasi yang ada dipenjuru dunia manapun, bahkan jika kita menggunakan untuk hal-hal positif saja kita dapat menjadi manusia yang lebih cerdas dan lebih mengetahui banyak hal dengan hanya membaca informasi-informasi yang kita search di serch engine. Seperti media social dan search engine yang sering saya gunakan berikut ini.

social media:
1. Path
2. Twitter
3. BBM
4. Line
5. Whatsapp
6.Youtube

searchengine:
1.google.com
2.yahoo
3.ask
4.bing
5.imdb

Namun penggunaan internet dan media social bisa memberikan dampak positif dan negatif kepada penggunanya  , dampak positif yang dapat kita ambil dalam menggunakan internet yaitu kita bisa menambah pengetahuan kita, menambah pertemanan, mengisi waktu luang, mempermudah mengerjakan tugas sekolah/kuliah dll, bisa memperluas jaringan bisnis, bisa menjalin silaturahmi dengan kawan yang jaraknya jauh, bahkan juga bisa mempertemukan kita dengan jodohnya yang sudah diatur Tuhan. Tetapi internet dan media social bisa juga memberikan dampak negatif terhadap pengguna itu sendiri. Dampak negatif karena internet dan media social adalah dapat membuat penggunanya justru malah melakukan kegiatan social misalnya berinteraksi secara langsung, berkomunikasi secara langsung dll hal itu semakin jarang ditemukan karena semakin efisien nya media social apalagi ditambah dengan adanya hp yang berbasis smartphone yang ada internetnya dan bisa juga download media socialnya, selain membuat penggunanya menjadi jarang berinteraksi internet dan media social juga dapat membuat orang mengurung diri dan jadi lebih tertutup dengan dunia sekitar, internet dan media social juga dapat memberi dampak yang buruk jika ada informasi yang tidak pantas dicontoh misalnya ada sebuah video tentang kekerasan,bullying dll tidak menutup kemungkinan juga orang-orang yang melihat dapat mencontoh hal tersebut. Oleh karena itu kita harus lebih bijak dalam memilah dan memilih info yang ada di internet dan juga kita harus lebih bijak dalam menggunakan internet serta social media :)

Pemanfaatan Internet Pertama Kali





          Baiklah, pada artikel pertama ini saya akan sedikit curhat mengenai judul diatas atau bisa dibilang juga saya akan sedikit bernostalgia. Pertama kali saya memanfaatkan teknologi internet seingat saya yaitu ketika saya berusia 12 tahun atau kelas 6 Sekolah Dasar, menjadi suatu kebanggaan tersendiri dijamannya waktu itu jika sudah mengerti menggunakan internet untuk anak seusia saya walaupun dipakai untuk searching hal-hal yang kurang penting atau bisa dibilang juga tidak penting hehe. Saya menggunakan internet pada waktu itu hanya untuk searching lirik-lirik lagu yang saya suka kebetulan beberapa lagu mendiang Michael Jackson adalah lagu favorit saya. Seiring berkembangnya teknologi internet muncullah social media yang bernama friendster. Kemudian setelah mengetahui kalau friendster adalah socmed yang sedang trend saat itu, tidak mau ketinggalan jaman saya mulai berpartisipasi menjadi pengguna friendster pada saat kelas 1 SMP saya tidak terlalu mengerti cara menggunakan friendster jadi saya menggunakannya hanya untuk mengganti-ganti tema friendster saya saja.
          Lalu pada kelas 2 SMP mulai lah  facebook menjadi social media yang sedang digandrungi remaja atau orang dewasa pada saat itu, tidak mau dibilang kudet(kurang update) saya mulai ikut juga menjadi pengguna facebook. Saya termasuk lama bertahan pada applikasi facebook kira-kira sampai saya kelas 1 SMA saya masih aktif menggunakan facebook. Beranjak dari facebook semakin  pesat perkembangan internet muncul lagi social media yang lebih keren daripada facebook yaitu twitter. Twitter pada jaman saya banyak digandrungi oleh remaja-remaja yang cantik dan tampan. Tidak mau ketinggalan jaman lagi, saya mulai ikut menjadi pengguna twitter pada kelas 2 SMA. Setelah twitter saya mulai jadi pengguna BBM yaitu applikasi social media yang sifatnya lebih private, kemudian saya juga menggunakan line, whatsapp, E-mail, path sampai sekarang. Internet yang saya manfaatkan saat SMA hingga saat ini tidak hanya untuk social media saja namun juga untuk mencari tugas yang mengharuskan saya searching diinternet. Kehadiran internet menurut saya sangat membantu untuk menambah informasi yang luas :) .

Senin, 27 April 2015

Tugas Pengantar Kreativitas dan Keberbakatan Kelompok 8

Tugas kelompok

Tanggal 21 April 2015

A.      Keberbakatan dan Kreativitas
1.       Jelaskan pengertian keberbakatan!
2.       Jelaskan pengertian kreativitas!
3.       Jelaskan hubungan pengertian keberbakatan dan kreativitas!
B.      Pembelajaran anak berbakat
1.       Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri anak berbakat!
2.       Jelaskan pengertian pembelajaran anak berbakat merurut teori Barbe dan Renzulli!
3.       Jelaskan mengenai kegunaan kurikulum berdiferensasi dan apa perbedaannya denga kurikulum umum?
Jawaban!
A.    Keberbakatan dan Kreativitas
1.       Pengertian Keberbakatan :
Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri seseorang, merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak.  Definisi Columbus Group, bakat adalah 'asynchronous development', yakni kemampuan kognitif di atas rata-rata, mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang secara kualitatif berbeda dengan orang normal. Renzulli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas, dan tanggungjawab. Menurut Tedjasaputra, MS (2003), bakat adalah kondisi seseorang yang dengan suatu pendidikan dan latihan memungkinkan mencapai kecakapan, pengetahuaan dan keterampilan khusus.
Menurut Widodo Judarwanto 2007, keberbakatan adalah kemampuan intelektual atau kecerdasan diantaranya meliputi kemampuan intelektual musik, matematika, fisika, kimia, elektronika, informasi tehnologi, bahasa, olahraga dan berbagai tingkat kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang kemampuannya jauh di atas rata-rata anak seusianya. Menurut Galton 2002, kebeberbakatan merupakan kemampuan alami yang luar biasa, diperoleh dari kombinasi sifat-sifat yang meliputi kapasitas intelektual, kemauan yang kuat, dan unjuk kerja.
Menurut Renzulli 2002, keberbakatan merupakan interaksi antara kemampuan umum dan/atau spesifik, tingkat tanggung jawab terhadap tugas yang tinggi dan tingkat kreativitas yang tinggi.  Menurut Clark (1986), keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa, yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan. Keberbakatan ikut ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana seseorang yang berbakat itu hidup.
Dilihat dari sudut pandang berdimensi ganda, keberbakatan adalah kemampuan unjuk kerja yang tinggi di dalam aspek intelektual, kreativitas, seni, kepemimpinan, atau bidang akademik tertentu. Dalam konsep luas dan terpadu, keberbakatan merupakan kecakapan intelektual superior, yang secara potensial dan fungsional mampu mencapai keunggulan akademiak di dalam kelompok populasinya dan atau berbakat tinggi dalam bidang tertentu, seperti matematika, IPA, seni, musik, kepemimpinan sosial dan perilaku kreatif tertentu dalam interaksidengan lingkungan dimana kecakapan dan unjuk kerjanya itu ditampilkan secara konsisten.
2.       Pengertian kreativitas :
Ø  PENDAPAT PARA PAKAR LUAR NEGERI
Freedam (1982) mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli. Sedangkan Woolfook (1984) memberikan batasan bahwa kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah. Guilford (1976) mengemukakan kreatifitas adalah cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya cipta berpikir heuristik dan berpikir lateral.
Berbeda pula dari pendapat Rhodes yang dikutip oleh Munandar (1987) yang mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan dalam 4 P yaitu person, process, press, dan product. Menurut Rhodes, kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi (person) yang kreatif, proses yang kreatif, pendorong kreatif dan hasil kreatifitas.
Ø  PENDAPAT PARA PAKAR INDONESIA
Para pakar Bangsa Indonesia di antaranya juga mengemukakan batasan tentang kreatifitas, antara lain :
Cony Semiawan (1987) memberi batasan kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan suatu produk baru. S.C.Utami Munandar (dalam Alisyahbana, 1983) mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan untuk mengubah dan memperkaya dunianya dengan penemuan-penemuan di bidang ilmu teknologi, seni mapun penemuan-penemuan di bidang lainnya.
Sedangkan Selo Sumarjan (1983) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat itu. Daldjoeni (1977) memberi pengertian tentang kreativitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam hal ini hubungan antara dirinya dengan lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial maupun psikis.
Ø  KESIMPULAN
Berdasarkan atas berbagai pendapat tentang pengertian kreativitas tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Apakah hasil kreativitas itu menunjukkan hal yang baru? Beberapa ahli berpendapat bahwa kreativitas itu tidak harus seluruhnya baru, tetapi dapat pula sebagai gabungan yang sudah ada dipadukan sesuatu yang baru.
3.       Hubungan pengertian keberbakatan dan kreativitas
Hubungan pengertian Keberbakatan dan Kreativitas dikemukakan oleh Renzulli dalam konsepsi “the three rings conception”, yang menyatakan bahwa 3 ciri pokok yang merupakan kriteria (persyaratan) Keberbakatan dan Kreativitas ialah keterkaitan antara :
1.       Kemampuan baik di atas rata-rata
Kemampuan di atas rata-rata mencakup dua hal, yaitu kemampuan umum dan kemampuan khusus. Kemampuan umum terdiri dari kapasitas untuk memproses informasi, mengintegrasikan pengalaman, respon yang cocok, dan adaptif terhadap situasi baru. Contohnya, kemampuan logika dan hitungan, spatial, daya ingat, dan kelancaran kata. Kemampuan ini diukur dengan tes intelegensi.
Kemampuan spesifik pada bidang tertentu seperti matematika dan kimia mempunyai hubungan yang kuat dengan kemampuan umum sehingga potensi dalam bidang ini dapat ditentukan melalui tes intelegensi dan tes bakat.
2.       Tanggung jawab terhadap tugas
Konsisten terhadap tugas dapat ditemukan pada orang yang tergolong kreatif produktif yang memiliki rasa tanggung jawab, suatu bentuk halus dari motivasi. Motivasi biasanya didefinisikan sebagai suatu proses energi umum yang merupakan faktor pemicu pada organisme, tanggung jawab tersebut ditampilkan pada tugas tertentu yang spesifik.
3.       Kreativitas
Nicholes (dalam Reni, Hawadi:2002), mendeteksi keberbakatan dapat dilakukan dengan cara menganalisis produk kreatif untuk melihat dan meramalkan potensi kreativitas subjek.
B.      Pembelajaran anak berbakat
1.       Ciri-Ciri anak berbakat :
   


1. Si anak memiliki ciri khas
Anak yang memiliki ciri khas biasanya akan nampak saat dirinya sedang bermain besama teman-teman sebayanya. Si anak akan bertingkah laku yang lebih dewasa sehingga ketika bermain dengan teman seusianya cenderung memisah. Namun, bukan berarti si anak tak mau bermain dan berkumpul dengan teman seusianya. Si anak sangat bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. Si anak memiliki cara belajar yang berbeda
Si anak cenderung tidak bisa diam dan aktif terhadap hal-hal baru. Selain itu, si anak juga lebih suka untuk mengeksplor dan mempelajari lebih lanjut sesuatu yang ada di sekelilingnya. Namun, tidak mau diam bukan berarti si anak hiperaktif.
3. Gaya bahasanya lebih dewasa
Si anak lebih cepat menyerap bahasa orang dewasa dan menirukannya. Selain itu,  si anak akan lebih cepat untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.
4. Si anak memiliki kosakata yang banyak
Karena kemampuannya untuk menyerap bahasa lebih cepat, si anak jadi memiliki kosakata yang lebih banyak. Dengan begitu, si anak jadi mengerti kata-kata yang diucapkan kepadanya. Bahkan, si anak bisa menyebutkan secara terperinci baik itu mengenai benda atau saat menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya.
5. Si anak memiliki keterampilan yang lebih
Keterampilan lebih yang dimilikinya itu, seperti memakai baju sendiri, memegang benda dengan posisi yang benar tanpa kesulitan, dan keterampilan lainnya. Keterampilan tersebut dapat dimiliki si anak jika dilatih dengan kegiatan berenang, bermain tenis, dan olahraga lainnya. Dengan berolahraga dapat melatih kemampuan motorik kasarnya.
6. Si anak gemar mengoleksi benda
Anak berbakat akan lebih senang untuk mengumpulkan benda-benda kesukaannya. Misalnya, mainan, baju, hiasan, dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan si anak menyukai bentuknya, warnanya, serta modelnya. Sehingga si anak gemar memilih-memilih atau mengelompokkan benda-benda kesukaannya itu.
7. Si anak gemar membaca
Saat usia si anak 1 tahunan, dirinya akan mampu untuk membedakan gambar yang posisinya terbalik. Selain si itu, si anak juga akan menunjukkan gerakan kepala dari kiri ke kanan seolah-olah dirinya sedang membaca. Hampir 50 persen anak yang berbakat sudah bisa membaca sejak usianya 2-2,5 tahun. Untuk merangsang anak agar suka membaca, dapat  dilatih dengan mendongengkan buku atau sering bercerita kepadanya.
8. Memiliki kemampuan logika
Anak berbakat akan mudah memahami benda-benda yang besar dan kecil, serta membedakan banyak dan sedikit. Selain itu, si anak juga mengerti mengenai berapa lama, berapa jauh, dan berapa banyak. Dan anak berbakat juga bisa membedakan atas dan bawah, kiri dan kanan, serta maju dan mundur.
9. Memiliki daya ingat yang cukup baik
Daya ingat anak berbakat sangat tinggi. Misalnya, si anak mampu mengingat kejadian yang sudah lama dan mampu untuk mengungkapkannya kembali dengan baik.
10. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Anak berbakat cenderung lebih banyak bertanya terhadap apa yang belum dimengerti. Jika si anak banyak bertanya pada apa yang tidak diketahuinya, maka orangtua harus memberikan jawaban untuknya. Berilah jawaban dengan baik dan jangan biarkan si anak tanpa jawaban.
11. Pandai bersosialisasi
Anak berbakat akan lebih senang untuk bermain dengan teman di atas usianya. Dirinya akan merasa nyaman bermain dengan teman yang usianya lebih tua darinya. Sedangkan, saat bermain dengan teman seusianya si anak akan merasa tidak nyaman.
12. Memiliki energi yang kuat
Setiap beraktivitas, si anak selalu bersemangat karena dirinya memiliki energi yang kuat.
Itulah ciri-ciri anak berbakat. Setelah mengetahui ciri-ciri tersebut, apakah Anda termasuk anak yang berbakat? Jika sudah mengetahui bakat si anak, maka sebagai orangtua Anda perlu mengasah dan membimbingnya dengan baik. Berilah  stimulasi-stimulasi yang cocok untuknya agar si anak bisa mengembangkan bakatnya dengan baik.
2.       Pengertian pembelajaran anak menurut Barbe dan Renzulli.
Implikasi dalam pembelajaran anak berbakat disimpulkan oleh Barbed an Renzulli (Munandar, 1999: 62) sebagai berikut:
1.       Pertama-tama guru perlu memahami diri sendiri, karena anak yang belajar tidak hanya dipengaruhi oleh apa yang dilakukan guru, tapi juga bagaimana guru melakukannya.
Mustahil mengharapkan seseorang dapat memahami kebutuhan, perasaan, dan perilaku orang lain, jika ia tidak mengenal diri sendiri. Dalam menghadapi siswa-siswanya, guru yang baik selalu menilai kemampuan, persepsi, motivasi, dan perasaan-perasaanya sendiri. Guru perlu menyadari baik kekuatan-kekuatan maupun kelemahan-kelemahannya. Anak berbakat akan paling maju di bawah bimbingan guru yang memiliki kecerdasan cukup tinggi, memiliki pengetahuan umum yang luas, serta menguasai mata pelajaran yang diajarkannya secara cukup mendalam.
Jika guru pada saat-saat tertentu tidak mengetahui sesuatu dan tidak dapat menjawab pertanyaan siswanya, adalah lebih baik mengatakan “Saya tidak tahu: marilah kita cari jawabannya bersama-sama!” atau “Berilah saya waktu untuk memikirkannya!” Jawaban seperti ini akan lebih mendapat penghargaan dan kepercayaan siswa daripada jika guru menjawab asal saja. Mengapa? Karena anak berbakat bersifat kritis, mempunyai kemampuan penalaran yang tinggi, dan suka mempertanyakan segala sesuatu.
Guru perlu juga menguji perasaan-perasaannya terhadap anak berbakat. Sikap menguji atau mempertanyakan dari anak berbakat dapat menjengkelkan guru yang bersifat otoriter. Penjelasan guru yang biasanya diterima begitu saja oleh kebanyakan anak mungkin diragukan oleh anak berbakat. Jika guru menunjukkan perasaan tidak senang oleh pertanyaan-pertanyaan anak berbakat, ia dapat mematikan rasa ingin tahu anak, sedangkan guru yang terbuka terhadap gagasan dan pengalaman baru akan meluaskan dimensi minat anak.
2.       Di samping memahami diri sendiri, guru guru perlu memiliki pengertian tentang keberbakatan.
Oleh karena itu, guru yang akan membina anak berbakat perlu memperoleh informasi    dan pengalaman mengenai keberbakatan, tentang apa yang diartikan tentang keberbakatan, bagaimana cirri-ciri anak berbakat, dan dengan cara-cara apa saja kebutuhan pendidikan anak berbakat dapat terpenuhi. Dengan mengetahui kebutuhan-kebutuhan pendidikan anak berbakat, guru akan menyadari bahwa anak-anak ini memerlukan pelayanan pendidikan khusus yang terletak di luar jangkauan kurikulum biasa.
3.       Setelah anak berbakat diidentifikasi, guru hendaknya mengusahakan suatu lingkungan belajar sesuai dengan perkembangan yang unggul dari kemampuan-kemampuan anak.
Sehubungan dengan ini guru hendaknya lebih berfungsi sebagai  fasilitator belajar daripada sbagai instructor (pengajar) yang menentukan semuanya. Fungsi pendidik adalah mempersiapkan siswa untuk belajar seumur hidup. Setiap anak dilahirkan dengan rasa ingin tahu. Ia terbuka terhadap pengalaman baru dan belajar dari pengalamannya sesuai dengan kebutuhannya. Hanya sayang, pada waktu anak mulai masuk sekolah sering dorongan alamiah untuk belajar ini terkekang karena kurikulum yang kaku dan program belajar yang tidak beragam (berdiferensiasi), artinya tidak disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
Jika dorongan alamiah ini terhambat di sekolah, rasa ingin tahu anak akan mati dan berganti menjadi sikap apatis, acuh tak acuh. Karena itu, diperlukanmotivasi eksternal (berupa dorongan, pujian, teguran dari guru dan orang tua) dan system penghargaan (nilai-nilai prestasi belajar, angka rapor) untuk menumbuhkan minat anak. Terutama anak yang cerdas dan berbakat dengan rasa ingin tahu yang kuat dan minat yang luas akan merasa terhambat dengan kurikulum yang hanya berorientasi pada mayoritas anak.
4.       Guru anak berbakat lebih banyak memberikan tantangan daripada tekanan.
Prakarsa dan keuletan anak berbakat membuatnya tertarik terhadap tantangan. Ia senang menguji kemampuan dan penglamannya terhadap tugas yang bermakna baginya. Ia merasa tertantang untuk menjajaki hal yang sulit dan belum diketahui. Anak yang berbakat dan kreatif cepat bosan dengan tugas-tugas rutin dan yang hanya mengulang-ulang.
5.       Guru anak berbakat tidak hanya memperhatikan produk atau hasil belajar siswa, tetapi lebih-lebih proses belajar.
Macam kegiatan belajar yang lebih berorientasi kepada proses daripada terhadap produk semata-mata dapat dilihat dari contoh-contoh berikut ini.
·         Pemecahan masalah dengan lebih menekankan pada proses memperoleh jawaban daripada jawabannya sendiri.
·         Membuat klasifikasi (penggolongan).
·         Membandingkan dan mempertentangkan.
·         Membuat pertimbangan sesuai dengan criteria tertentu.
·         Menggunakan sumber-sumber (kamus, ensiklopedi, perpustakaan).
·         Melakukan proyek penelitian.
·         Melakukan diskusi.
·         Membuat perencanaan kegiatan.
·         Mengevaluasi pengalaman.
6.       Guru anak berbakat lebih baik memberikan umpan-balik daripada penilaian.
Agar menjadi orang dewasa yang mandiri dan percaya pada diri sendiri, anak harus belajar bagaimana menilai pengalaman dan prestasi belajarnya. Anak yang berbakat cukup mampu melakukan penilaian diri sejak mereka masuk sekolah. Guru perlu memberi umpan-balik dan model prilaku, namun seyogyanya anaklah yang menilai diri sendiri.
Guru dapat memberikan umpan-balik dengan membuat catatan yang menyatakan dimana letak kesalahan anak dan bagaimana ia sendiri dapat memperbaikinya. Jika nilai dalam bentuk angka harus diberikan, maka sebaiknya dilengkapi dengan catatan penjelasan.
7.       Guru anak berbakat harus menyediakan beberapa alternatif strategi belajar.
Termasuk salah satu hal penting yang perlu diketahui anak ialah bahwa ada lebih dari satu cara untuk mencapai sasaran atau tujuan, ada macam-macam kemungkinan jawaban terhadap satu masalah, ada beberapa cara untuk mengelompokkan objek, dan ada beberapa sudut pandang dalam diskusi.
Hendaknya anak diperbolehkan menjajaki beberapa cara atau jalan untuk mencapai tujuan. Kreativitas akan berkembang dalam suasana yang memberika kebebasan untuk menyelidiki. Jika anak tidak dengan sendirinya melihat macam-macam jalan yang dapat ditempuh, hendaknya guru mengarahkan sehingga ia dapat melihat adanya macam-macam alternative strategi belajar.
8.       Guru hendaknya dapat menciptakan suasana di dalam kelas yang menunjang rasa percaya diri anak serta dimana anak merasa aman dan berani mengambil resiko dalam menentukan pendapat dan keputusan.
Hendaknya setiap anak merasa aman untuk mencoba cara-cara baru dan menjajaki gagasan-gagasan baru di dalam kelas. Banyak anak yang kreatif terlambat dalam ungkapan diri karena takut mendapat kritik, takut gagal, takut membuat kesalahan, takut tidak disenangi guru, atau takut tidak memenuhi harapan orang tua.
Dengan menciptakan suasana di dalam kelas dimana setiap anak merasa dirinya diterima dan dihargai, serta guru menunjukkan bahwa ia percaya akan kemampuan anak, maka akan terpupuk rasa harga diri anak.
3.       Kegunaan kurikulum berdiferensasi dan perbedaannya denga kurikulum umum.
Kegunaaan Kurikulum berdiferensiasi sangat penting untuk anak berbakat karena anak diajarkan :
a.       Beragam cara agar siswa dapat mengeksplorasi kurikulum.
Dalam kaitan dengan pem-belajaran berdiferensiasi, maka para siswa memiliki kebebasan yang luas untuk mengeksplor kurikulum yang dibutuhkan dan sesuai dengan perkembangan fisik dan mentalnya. Mereka akan memilih dan memilah kurikulum (muatan lokal) yang sesuai dengan kondisinya.
b.      Beragam kegiatan atau proses yang masuk akal sehingga siswa dapat mengerti dan memiliki informasi dan ide.
Proses belajar mengajar harus dapat mengembangkan cara belajar siswa untuk mendapatkan, menge-lola, menggunakan dan meng-komunikasikan informasi yang di-perlukan. Siswa harus terlibat secara aktif dalam proses tersebut baik secara individual ataupun kelompok.
c.       Beragam pilihan dimana siswa dapat mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari.
Proses pembelajaran ber-diferensiasi harus memberikan ruang yang luas kepada anak didik untuk mendemostrasikan apa- apa yang telah mereka pelajari. Hal ini sangat bermanfaat untuk: Pertama, anak didik belajar menyampaikan atau mengkomunikasikan temuan dan informasi yang dimilikinya; Kedua, anak didik belajar mengapresiasi karya atau infomasi yang disampaikan orang lain (teman); Ketiga, anak didik belajar untuk mendapat masukan, kritikan dan sanggahan terhadap penemuan atau informasi yang disampikan kepada orang lain. (Tomlison, 1995).
Perbedaan Kurikulum Berdiferensiasi dengan Kurikulum Umum yaitu :
Kurikulum berdiferensiasi (differ-rentiation instruction) adalah kurikulum pembelajaran yang memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak. Walaupun model pengajaran ini memperhatikan atau berorientasi pada perbedaan-perbedaan individual anak, namun tidak berarti pengajaran harus berdasarkan prinsip satu orang guru dengan satu orang murid. Berbeda dengan kurikulum reguler yang berlaku bagi semua siswa, kurikulum berdiferensiasi bertujuan untuk menampung pendidikan berbagai kelompok belajar, termasuk kelompok siswa berbakat. Melalui program khusus, siswa berbakat akan memperoleh pengayaan dari materi pelajaran, proses belajar dan produk belajar. Berikut penjelasan lebih lanjut perbedaan antara Kurikulum berdiferensiasi dengan Kurikulum Umum :
1.       Kurikulum berdiferensiasi dapat mengubah bagian-bagian tertentu yang kurang sesuai. Karena anak berbakat memiliki kemampuan memahami pelajaran dan pengetahuan yang melampaui anak pada umumnya, biasanya pemberian materi kepada anak berbakt lebih menyesuaikan kemampuan anak. Sehingga, ada beberapa bagian yang diterima anak umum di kelas tetapi tidak diterima oleh anak berbakat.
2.       Kurikulum berdiferensiasi Mengurangi kegiatan-kegiatan yang terlalu rutin. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, anak berbakat memiliki tingkat kemampuan memahami pelajaran yang lebih tinggi dibandingkan anak umum, jadi beberapa kegiatan atau pelajaran yang dapat dikerjakan sendiri dan tanpa bantuan berarti dari pendidik sebaiknya dikurangi.
3.       Kurikulum berdiferensiasi  Meluaskan dan mendalami materi. Karena sifat yang cenderung kurang puas dan mendetail, pemberian materi pembelajaran kepada anak berbakat sebaiknya lebih diluaskan dan mendalam.
4.       Kurikulum berdiferensiasi menyesuaikan keberbakatan anak tidak seperti Kurikulum Umum.
5.       Kurikulum berdiferensiasi Berorientasi dengan proses. Maksudnya, kegiatan belajar mengajar  menekankan perkembangan keterampilan dan proses berpikir daripada hanya materi
6.       Kurikulum berdiferensiasi  Berpusat pada kegiatan aktif. Yaitu kegiatan belajar sepenuhnya mengikutsertakan anak secara aktif. Sehingga, dapat menghidupkan suasana keilmuan yang penuh akan diskusi dan saling bertukar pikiran.
7.       Kurikulum berdiferensiasi menerapkan tugas berakhir terbuka.Dengan asas ini tidak ada istilah “benar” dan “salah” dalam hasil tugas siswa, tetapi seluruhnya berdasarkan pengalaman setiap anak, Memungkinkan anak memilih. Asas ini memberikan peluang kepada setiap anak sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan masing-masing. Sehingga, sekolah seharusnya menyediakan sarana atas minat dan bakat anak.
Nama anggota kelompok :

1. Shifa Amalia /1PA20/1A514229
2. Shifa Amalisa /1PA20/1A514230
3. Nadya Ramdhania /1PA20/17514771
4. Umairoh /1PA20/1C514849
5. Sam Indah C /1PA20/19514965
6. Dian Septiningrum /1PA21/13514002
7. Chintya Deborah /1PA21/12514354
8. Fitria Lita G /1PA21/14514339
9. Nur Khotimah /1PA21/18514174
10. Salsabilla Aieda R /1PA21/9524962
11. Lu'Lu' Ul M /1PA21/16514164

Tugas Kelompok 8 : Belajar dan Mengajar Kreatif

Tugas Diskusi Kelompok 8

Pengantar Kreativitas dan Keberbakatan - 7 April 2015
"Membuat suatu tulisan tentang belajar dan mengajar kreatif"
Kami mengemas tulisan mengenai belajar dan mengajar kreatif dengan ilustrasi sekolah dan berikut ini adalah hasil diskusi kami.

1.   Konsep Sekolah          : Eco School
Konsep sekolah yang kami usung adalah eco school, atau sekolah ramah lingkungan. Dengan manajemen sekolah yang peduli lingkungan dan berkelanjutan. Di mana dalam kurikulumnya kami mengutamakan kepedulian terhadap lingkungan baik untuk siswa maupun staff/guru dengan cara mengkombinasikan kegiatan belajar mengajar dengan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan sekolah maupun lingkungan di sekitar sekolah.
Bangunan sekolahpun dibuat dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi utama. Berlokasi di tengah perkotaan namun tidak menghalangi kami untuk tetap mengusung konsep pembangunan yang berkelanjutan. Bangunan sekolah dikelilingi oleh rumput dan pepohonan rindang, guna menciptakan lingkungan hijau yang berbeda dari perkotaan. (Untuk ilustrasi bangunan, kami mengambil contoh dari bangunan Nanyang Technological University di Singapura.)
Sumber Foto
2.   Metode Belajar Mengajar       
Proses KBM di kelas :
Biasanya, sekolah umumnya langsung memulai kegiatan belajar mengajar setelah bel masuk. Namun, di eco school ini, kami memulai kegiatan dengan olahraga ringan di dalam kelas. Kelas yang hanya berisi 10 murid ini berolahraga ringan dipandu oleh guru. Siswa dan guru bersama-sama melakukan pemanasan sebelum memulai belajar. Olahraga ringan ini dikemas dengan menarik dan menyenagkan guna meningkatkan mood anak murid di kelas.


Sumber foto

Jumlah siswa dibatasi 10 orang per kelas untuk memaksimalkan kegiatan belajar. Karena kami tidak menggunakan motode konservatif sekolah pada umumnya di mana guru di depan menjelaskan sambil menulis di papan tulis sepanjang jam pelajaran sementara para siswa yang jumlahnya puluhan sekian duduk pasif mendengarkan.

Kami ingin mendobrak metode lama tersebut. Kami ingin siswa aktif mengeluarkan pendapatnya. Guru hanya sewaktu-waktu menjelakan di depan kelas selebihnya aktivitas kelas diisi dengan diskusi dengan guru sebagai fasilitator. Diskusi ini dapat mengasah kemampuan berpikir siswa menjadi lebih kreatif dan krisis juga meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap permasalahan disekitarnya. Siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai teori dari textbook tetapi juga dituntut bagaimana mengimplementasikannya pada masalah di lingkungan sekitarnya. Untuk prasarana, ruang kelas dilengkapi dengan proyektor dan smart board guna meningkatkan efisiensi belajar mengajar. Murid duduk melingkari meja, guru berada di antara mereka. Guru dan murid belajar bersama-sama. Saling bertukar pikiran dan sebagainya. Kegiatan lainnya adalah menonton film dokumenter atau film edukasi yang berhubungan dengan mata pelajaran.

Sumber Foto




Kegiatan belajar di kelas diselingi dengan istirahat tidur siang, makan, dan ibadah. Ya, eco school kami memberlakukan jam tidur siang. Cukup 20 menit saja.  Lampu kelas diredupkan, dan melalui speaker diperdengarkan lagu klasik yang dapat menenangkan gelombang otak dan membantu siswa agar lebih relaks.



Selain belajar di dalam kelas, adapula kegiatan belajar di luar kelas. Diantaranya kegiatan berkebun seperti menanam pohon dan merawat tanaman. Kembali pada konsep eco friendly, maka kegiatan luar sekolahpun pastinya berhubungan dengan menjaga lingkungan. Selain tanaman, di eco school ini juga terdapat hewan seperti kelinci, burung, ayam, dan ikan. Aktivitas lainnya tentu saja merawat hewan-hewan tersebut. 
Selain itu adapula kegiatan rutin yang menyenangkan dan mengasah kreativitas yaitu  kegiatan recycle, reuse, dan reduce barang-barang tidak terpakai menjadi barang yang berguna lagi. Aktivitas ini bertujuan membentuk karakter para siswa untuk peduli dan ikut serta dalam menjaga dan merawat lingkungan termasuk hewan dan tumbuhan.
Nama anggota kelompok :

1. Shifa Amalia /1PA20/1A514229
2. Shifa Amalisa /1PA20/1A514230
3. Nadya Ramdhania /1PA20/17514771
4. Umairoh /1PA20/1C514849
5. Sam Indah C /1PA20/19514965
6. Dian Septiningrum /1PA21/13514002
7. Chintya Deborah /1PA21/12514354
8. Fitria Lita G /1PA21/14514339
9. Nur Khotimah /1PA21/18514174
10. Salsabilla Aieda R /1PA21/9524962
11. Lu'Lu' Ul M /1PA21/16514164