Rabu, 26 November 2014

Penyesalan..

Ketika semua sudah mencapai waktunya
Waktu yang tak pernah terlihat batasnya
Ketika yang kau hadapi kini penyesalan diujung jalan

Kau dan aku bak mendung dan hujan
Namun tak pernah sesabar pelangi
Kita terlalu egois satu sama lain
Tak seperti pelangi yang setia menunggu hujan reda

Apa kau akan tetap menghiburku ?
Ketika angin dan hujan berseteru
Ketika mendung menunggu giliran..
Giliran untuk membasahi bumi kita

Kau dan dia layaknya pinsil dan secarik kertas
Tak ada warna yang pinsil berikan selain abu-abu
Dan tak ada kepastian

Apa aku bisa menjadi krayon ?
Yang mencoret kertasmu,
Kehidupanmu..
Dengan beribu-ribu warna

Tapi,
Kenapa krayon tak pernah berani,
Untuk berdiri sendiri
Diatas kertas kehidupan
Yang terbentang dihadapan

Apa benar penyesalan ada diujung jalan ?
Yang awalnya kulihat seperti sepercik cahaya
Yang kudekati dengan yakin
Diiringi pohon pinus yang membisik dingin

Selagi Bersamamu..

Pada suatu ketika
Sinar tajam matamu
Menusuk tajam diantara sayap-sayap
Yang menjelma menjadi dingin

Dan kabut meniup segala kegelisahan
Keresahan pada segala tujuan
Yang juga disusul keraguan
Bergantian menyayat raga

Nyatanya awan terlihat indah
Diantara rumput-rumput belukar
Yang berdiri tegak menahan dingin
Beribu-ribu meter diatas permukaan

Aku tak peduli
Apa aku harus bertemu pada keindahan itu
Selagi bersamamu, kasihku..
Lampu kota cukup untuk dinikmati

Malam sunyi berbisik
Mendorong segala rasa yang berada dikotak
Tergembok oleh keraguan

Teka-teki berada dalam sebuah gembok
Hanya dirimu yang bisa menyelesaikan
Gembok itu hanya butuh satu,
Maksud dari semuanya, manisku..

Atas segala pandanganmu yang tajam
Menerjang kepercayaan
Yang kutanam sendiri
Diatas luasnya perasaan ini.

KEBUDAYAAN SUNDA

Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat, Banten , Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan). Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Sekurang-kurangnya 15,2% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Jika Suku Banten dikategorikan sebagai sub suku Sunda maka 17,8% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Mayoritas orang Sunda beragama Islam, akan tetapi ada juga sebagian kecil yang beragama kristen, Hindu, dan Sunda Wiwitan/JatiSunda. Agama Sunda Wiwitan masih bertahan di beberapa komunitas pedesaan suku Sunda, seperti di Kuningan dan masyarakat suku Baduy  di Lebak Banten yang berkerabat dekat dan dapat dikategorikan sebagai suku Sunda.
Jati diri yang mempersatukan orang Sunda adalah bahasanya dan budayanya. Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, dan riang. Orang Portugis mencatat dalam Suma Oriental bahwa orang sunda bersifat jujur dan pemberani. Orang sunda juga adalah yang pertama kali melakukan hubungan diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain. Sang Hyang Surawisesa atau Raja Samian adalah raja pertama di Nusantara yang melakukan hubungan diplomatik dengan Bangsa lain pada abad ke 15 dengan orang Portugis di Malaka. Hasil dari diplomasinya dituangkan dalam Prasasti Perjanjian Sunda-Portugis. Beberapa tokoh Sunda juga menjabat Menteri dan pernah menjadi wakil Presiden pada kabinet RI.
Disamping prestasi dalam bidang politik (khususnya pada awal masa kemerdekaan Indonesia) dan ekonomi, prestasi yang cukup membanggakan adalah pada bidang budaya yaitu banyaknya penyanyi, musisi, aktor dan aktris dari etnis Sunda, yang memiliki prestasi di tingkat nasional, maupun internasional.



BAHASA SUNDA 
Dalam percakapan sehari-hari, etnis Sunda banyak menggunakan bahasa Sunda. Namun kini telah banyak masyarakat Sunda terutama yang tinggal di perkotaan tidak lagi menggunakan bahasa Sunda dalam bertutur kata.Seperti yang terjadi di pusat-pusat keramaian kota Bandung, Bogor, dan Tangerang,dialek dimana banyak masyarakat yang tidak lagi menggunakan bahasa Sunda.
Ada beberapa  dalam bahasa Sunda, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur bahasa Jawa. Para pakar bahasa biasanya membedakan enam dialek berbeda. Dialek-dialek ini adalah:
  • Dialek Barat (Bahasa Sunda Banten)
  • Dialek Utara
  • Dialek Selatan (Priangan)
  • Dialek Tengah Timur
  • Dialek Timur Laut (Bahasa Sunda Cirebon)
  • Dialek Tenggara
Dialek Barat dipertuturkan di daerah Banten dan Lampung. Dialek Utara mencakup daerah Sunda utara termasuk kota Bogor dan beberapa daerah Pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya. Sementara itu dialek Tengah Timur adalah dialek di Kabupaten Majalengka dan Indramayu. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitar Cirebon dan Kuningan, juga di beberapa kecamatan di Kabupaten Brebes dan Tegal, Jawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitar Ciamis, juga di beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah.



Kesenian

Seni tari

Tari Merak
Tari Topeng

Tari Jaipong

 

Seni tari utama dalam Suku Sunda adalah tari jaipongan, tari merak, dan tari topeng.
Tanah Sunda (Pasundan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu degung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti gendang, gong, saron, kacapi, dsb. Degung bisa diibaratkan 'Orkestra' dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.

Wayang Golek

Tanah Sunda terkenal dengan kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Cerita wayang yang populer saat ini banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India. Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Cepot, Dawala, dan Gareng. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.

Seni musik

Calung
Angklung

 

Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satu musik/lagu daerah Sunda :
Bubuy Bulan Es Lilin Manuk Dadali Tokecang Warung Pojok
1. Calung
Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
2. Angklung
Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian lokal.


Rumah Adat


Rumah tradisional Sunda suhunan Julang Ngapak di Papandak, Garut
Secara tradisional rumah orang Sunda berbentuk panggung dengan ketinggian 0,5 m - 0,8 m atau 1 meter di atas permukaan tanah. Pada rumah-rumah yang sudah tua usianya, tinggi kolong ada yang mencapai 1,8 meter. Kolong ini sendiri umumnya digunakan untuk tempat mengikat binatang-binatang peliharaan seperti sapi, kuda, atau untuk menyimpan alat-alat pertanian seperti cangkul, bajak, garu dan sebagainya. Untuk naik ke rumah disediakan tangga yang disebut Golodog yang terbuat dari kayu atau bambu, yang biasanya terdiri tidak lebih dari tiga anak tangga. Golodog berfungsi juga untuk membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah.
Rumah adat Sunda sebenarnya memiliki nama yang berbeda-beda bergantung pada bentuk atap dan pintu rumahnya. Secara tradisional ada atap yang bernama suhunan Jolopong, Tagong Anjing, Badak Heuay, Perahu Kemureb, Jubleg Nangkub, Capit Gunting, dan Buka Pongpok. Dari kesemuanya itu, Jolopong adalah bentuk yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya atau di desa-desa.
Jolopong memiliki dua bidang atap yang dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah. Batang suhunan sama panjangnya dan sejajar dengan kedua sisi bawah bidang atap yang sebelah menyebelah, sedangkan lainnya lebih pendek dibanding dengan suhunan dan memotong tegak lurus di kedua ujung suhunan itu.
Interior yang dimiliki Jolopong pun sangat efisien. Ruang Jolopong terdiri atas ruang depan yang disebut emper atau tepas; ruangan tengah disebut tengah imah atau patengahan; ruangan samping disebut pangkeng (kamar); dan ruangan belakang yang terdiri atas dapur yang disebut pawon dan tempat menyimpan beras yang disebut padaringan. Ruangan yang disebut emper berfungsi untuk menerima tamu. Dulu, ruangan ini dibiarkan kosong tanpa perkakas atau perabot rumah tangga seperti meja, kursi, ataupun bale-bale tempat duduk. Jika tamu datang barulah yang empunya rumah menggelarkan tikar untuk duduk tamu. Seiring waktu, kini sudah disediakan meja dan kursi bahkan peralatan lainnya. Ruang balandongan berfungsi untuk menambah kesejukan bagi penghuni rumah. Untuk ruang tidur, digunakan Pangkeng. Ruangan sejenis pangkeng ialah jobong atau gudang yang digunakan untuk menyimpan barang atau alat-alat rumah tangga. Ruangan tengah digunakan sebagai tempat berkumpulnya keluarga dan sering digunakan untuk melaksanakan upacara atau selamatan dan ruang belakang (dapur) digunakan untuk memasak.
Ditilik dari segi filosofis, rumah tradisional milik masyarakat Jawa Barat ini memiliki pemahaman yang sangat mengagumkan. Secara umum, nama suhunan rumah adat orang Sunda ditujukan untuk menghormati alam sekelilingnya. Hampir di setiap bangunan rumah adat Sunda sangat jarang ditemukan paku besi maupun alat bangunan modern lainnya. Untuk penguat antar tiang digunakan paseuk (dari bambu) atau tali dari ijuk ataupun sabut kelapa, sedangkan bagian atap sebagai penutup rumah menggunakan ijuk, daun kelapa, atau daun rumia, karena rumah adat Sunda sangat jarang menggunakan genting. Hal menarik lainnya adalah mengenai material yang digunakan oleh rumah itu sendiri. Pemakaian material bilik yang tipis dan lantai panggung dari papan kayu atau palupuh tentu tidak mungkin dipakai untuk tempat perlindungan di komunitas dengan peradaban barbar. Rumah untuk komunitas orang Sunda bukan sebagai benteng perlindungan dari musuh manusia, tapi semata dari alam berupa hujan, angin, terik matahari dan binatang

Bahan pangan
Pepes Ikan Khas Sunda

Ikan air tawar seperti ikan mas, gurami, ikan nila, dan llele lazim dikonsumsi dengan dimasak secara dibakar atau digoreng, umumnya disajikan dengan sambal dan kecap manis. Orang Sunda dikenal menggemari ikan asin dari hidangan laut. Berbagai hidangan ikan laut yang diasinkan seperti ikan asin bulu ayam, teri, cumi-cumi, jambal, ikan peda asin, dan  asin lazim ditemukan dalam hidangan Sunda sehari-hari. Pais atau pepes adalah cara memasak dengan menggunakan daun pisang sebagai pembungkus bahan pangan. Metode pepes ini sangat lazim ditemukan dalam seni memasak Sunda. Di antaranya, pais lauk emas atau pepes ikan mas adalah jenis pepes yang paling digemari.
Daging ayam biasanya digoreng atau dipanggang, juga biasanya disajikan dengan sambal dan kecap manis. Bakakak hayam adalah ayam bakar khas Sunda. Kadang kala ayam juga dapat dimasak sebagai pepes atau sop. Daging merah seperti daging sapi, kerbau, kambing, dan domba dapat dibumbui dengan campuran bumbu dan gula jawa dan digoreng menjadi empal gepuk yang ditaburi bawang goreng . Daging sapi dan kentang kadang kala dimasak dalam bumbu kecap manis sebagai semur daging. Hati sapi dan jengkol juga lazim dimasak semur. Daging kambing dan domba biasanya dijadikan sate, sate khas Sunda adalah sate maranggi dengan bumbu mengandung kecombrang. gulai kambing dan empal gentong dari Cirebon juga populer sebagai sup daging.
Jika tradisi masakan jawa menggemari tempe, orang Sunda amat menggemari oncom, keduanya adalah hasil fermentasi dengan jenis kapang yang berbeda; tempe dibuat dari kacang kedelai, sedangkan oncom dibuat dari kacang. Seni memasak Sunda mengembangkan cara memasak dengan metode fermentasi, misalnya oncom, tauco (hasil adaptasi Masakan Tionghoa Indonesia), atau makanan ringan seperti peuyeum (tapai) baik dari beras ketan atau singkong.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sunda

Selasa, 25 November 2014

KEBUDAYAAN TURKI



 
TURKI adalah sebuah negara besar yang berada di kawasan Eurasia, karena letak negara nya yang berada di antara 2 benua tersebut menyebabkan Turki memiliki budaya yg unik yaitu pencampuran budaya timur dan budaya barat.  Oleh karena itu Turki sering diperkenalkan sebagai jembatan dua buah peradaban.  Ibu kota Turki sendiri berada di Ankara namun kota terpenting dan terbesar yang berada disana adalah Istanbu.
          Kebudayaan Turki pada saat ini masih tetap didasarkan pada tradisi - tradisi Islam, dimana pengaruh barat hanya berada di kota tersebut dan jangkauannya pun masih sangat terbatas, sementara di pedalaman Turki, kebudayaan Islam masih cukup kental terlihat.  Jika dahulu kebudayaan Turki hanya berpatokan pada kebudayaan Islam saja atau kebudayaan Barat saja, kini kebudayaan Turki merupakan campuran dari dari kebudayaan tersebut.  Dan kesamaan – kesamaan kebudayaan Turki dengan kebudayaan Barat terjadi karena factor – factor Sejarah dan Geografis pada negara tersebut.  Hingga saat ini bangunan – bangunan bersejarah masa Bizantium yang berubah fungsinya menjadi pada masa khalifah Utsmani dan sejak pemerintahan Mustafa Kemal hingga kini masih ada terawatt dengan baik dan dijadikan museum oleh pemerintah Turki.


I. Kerajinan – Kerajinan Turki

Keramik Kerajinan Khas Turki
Turki merupakan salah satu negara yang beruntung karena berkat penggabungan kebudayaan Timur dan Barat, Turki dapat melahirkan pengrajin dan seniman yang sangat berbakat dan kreatif dalam bidang arsiktektur, musik, puisi, tekstil, kayu, dan pengerjaan logam, keramik, pembuatan kaca, perhiasan, iluminasi manuskrip, miniatur dan kaligrafi.  Seiring dengan perkembangan jaman, kesenian Turki pun juga mengalami perkembangan pesat.  Terlihat dari mulai berkembangnya musik klasik, opera, teater, balet, serta seni plastik dan pelukis.  Karya sastra juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, dan bioskop – bioskop pun mulai didirikan.
          Sejauh ini sudah banyak penghargaan bertaraf Internasionall yang telah diraih oleh para seniman – seniman Turki, karya satra mereka juga sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan di ekspor ke berbagai negara di dunia.  Kini Turki memiliki lebih dari selusin festival setiap tahunnya yang mengundang turis – turis asing dan yang hebatnya lagi,  seniman – seniman Internasional juga turut andil dalam festival tersebut.





II. Masakan Turki
 
Kebab Makanan Khas Turki
          Masakan Turki merupakan warisan dari Uthmaniyyah yang bisa dikatakan sebagai gabungan dari masakan – masakan Turki, Arab dan Yunani.  Masyarakat Uthmaniyyah bersama - sama menyatukan berbagai macam tradisi masakan mereka dengan unsur – unsur Turki dari Asia Tengah seperti Yogurt. 
          Pada intinya, masakan Turki tidak hanya satu jenis atau Homogenous.  Selain dari keistimewaan masakan Turki yang dapat kita jumpai di berbagai negara, ada juga keistimewaan masakan berdasarkan daerah asalnya.  Masakan daerah Laut Hitam (Turki Utara) berbahan dasar tepung dan ikan bilis.  Pada Urfa, Gaziantep dan Aadana (Turki Tenggara) terkenal dengan kebab,meze dan pencuci mulut berbahan dasar tepung seperti baklava, kadayif dan kunefe.  Dan yang paling penting, di bagian barat Turki, pohon Zaitun ditanam secara besar – besaran untuk menghasilkan Minyak Zaitun, jenis minyak utama yang digunakan untuk masakan.  Sedangkan masakan daerah Aegean, Marmara dam Mediterranean merupakan ciri – ciri maskan Mediterranean yang kaya dengan sayur – sayuran, herba dan ikan.

III. Tabiat Makan Turki

          Masyarakat Turki mempunyai kebiasaan unik untuk sarapan pagi mereka.  Biasanya sarapan pagi mereka mengandung keju (beyaz peynir/feta), mentega, zaitun, telur, tomat, lada hijau,recel  (semacam buah yang diawetkan) dan madu.  Sucuk/sujuk (sosej  pedas Turki), pasturma, borek, simit, pogaca dan juga sup dapat juga dimakan sebagai sarapan pagi di Turki.  Dan sarapan istimewa di Turki adalah menemen yang disajikan dengan tomat bakar, lada, zaitun serta telur.  Ada juga The Hitam yang merupakan hidangan wajib setiap sarapan pagi.
          Masakan Turki mengalami perubahan – perubahan yang cukup pesat pada abad ke-20, tabiat makan Turki kemudian berubah secara derastis disebabkan pengaruh Barat.  Makanan cepat saji semakin popiler dan semua jenis makan cepat saji yang utama dapat ditemukan di seluruh Turki.  Walau bagaimanapun, masyarakat Turki masih menyukai hidangan Turki Uthmaniyyah yang beragam dan meluas. 
Sebelumnya di negara Turki, daging merupakan makanan mewah yang hanya dapat dimakan dalam upacara perkawinan dan pada waktu Kurban Bayrami, tetapi bukan dalam bentuk kebab melainkan etli pilav (pilaf dengan daging). Ini disebabkan karena biri – biri yang merupakan sumber daging yang utama mempunyai hasil daging yang rendah.  Namun setelah kemunculan makanan cepat saji di Turki serta pengenalan tentang daging perindustrian, daging telah mwnjadi makanan umum untuk kebanyakan orang Turki, seringnya dalam bentuk doner kebab yang dapat dipesan di restoran cepat saji.
          Di Indonesia yogurt hanya merupakan bahan pelengkap, namun lain halnya dengan di Turki.  Di Turki yogurt merupakan bahan penting dalam masakan dan dipakai hampir untuk semua hidangan daging, hidangan sayur, meze, serta makanan istimewa yang disebut Manti.  Setelah direbus, makanan itu dihidangkan dengan yogurt, berbagai rempah, dan serbuk cili merah sebagai bahan pelengkap.  Sedangkan di desa – desa, yogurt biasa dimakan bersama nasi atau roti.



IV. Minuman
         
Minuman Khas Turki
          Pada  sarapan pagi dan sepanjang hari, orang Turki minum teh hitam. Teh dibuat dengan dua teko di Turki. Teh pahit kuat dibuat diatas teko dan dicairkan dengan menambah air dari teko yg berada lebih bawah.  Walaupun kebanyakan orang Turki mengamalkan kepercayaan Islam, namun minuman beralkohol dapat dibeli dengan mudah seperti di Eropa.  Tapi bagaimanapun juga kebanyakan orang Turki menjauhi diri dari alkohol selama bulan suci Ramadhan.
          Dari sekian banyak minuman yang beralkohol di Turki, ada juga minuman – minuman yang tidak beralkohol yang sangat digemari oleh masyarakat Turki, contohnya seperti Ayran, Kefir, Salgam, Boza, Sahlep, dan kopi Turki.  Kopi Turki adalah kopi terkenal di duniayang dapat dihidangkan manis atau pahit.  Dalam bahasa Turki, ada satu pepatah yang menegaskan pentingnya secangkir kopi bagi seseorang : “secangkir kopi mmempunyai kenggapan 40 tahun”.  Ia menyatakan bahwa walaupun orang Arab menamakan kopi mereka kopi Turki, namun dari segi aroma dan citarasa akan sangat berbeda dari kopi Turki.


V. Tarian Turki
 
Tarian Sufi (Tarian Khas Turki)
          Tarian Sema (Whirling Dervishses) merupakan Tarian Sufi yang sangat religius dari Timut Tengah.  Tarian ini mweupakan inspirasi dari Filsuf  dan Penyair Turki yang bernama Maulana Jalaluddin Rumi, dimana tarian ini bermakna bahwa dasar dari kehidupan di dunia dan di bumi ini adalah berputar.
          Para penari terus berputar mengikuti alunan musik, semakin lama putaran itupun kian cepat dan panjang, sehingga kostum tari dengan rok lebar yang mereka kenakan berkibar indah seiring dengan cepatnya putaran para darwis (penari) itu.  Seolah mengalami ekstase, mereka tampak menikmati putaran demi putaran yang semakin kencang.
          Walaupun tarian ini bisa dibilang cukup unik, namun tarian ini memerlukan fisik yang kuat dan latihan yang cukup lama, bisa berbulan – bulan, karena tidak semua orang bisa melakukannya dan memerlukan niat yang cukup kuat untuk bisa mempelajarinya.  Salut kepada mereka yang bisa melakukan tarian tersebut. Tarian Sufi yang merupakan tarian khas dari Negara Turki.








KESIMPULAN :

            Negara Turki merupakan negara yang mempunyai kebudayaan yang cukup beragam, terutama di bidang kuliner dan kerajinannya.  Mereka bisa mengembangkan dan menggabungkan unsur kebudayaan Islam dengan kebudayaan Barat dengan maksimal sehingga kebudayaan yang Turki miliki sangatlah unik.  Bahkan negara ini pun masih dapat mempertahankan tradisi – tradisi Islam walaupun kebudayaan Barat sudah cukup berkembang.
          Perkembangan kebudayaan di negara Turki bisa dibilang cukup pesat seiring dengan perkembangan jaman.  Bisa dilihat dari banyaknya penghargaan bertaraf Internasional yang sudah dicapai melalui tangan – tangan ahli pengrajin yang terlahir disana.  Perkembangan kuliner nya pun sangat beragam dan tetap mempertahankan resep – resep andalan yang sudah ada sebelumnya.

Sumber :http://ms.wikipedia.org/wiki/Masakan_Turki