Pernikahan adalah salah satu hal yang didambakan oleh orang-orang yang sudah dewasa. Menurut Hurlock (1980)
Pernikahan sendiri adalah salah satu dari tugas perkembangan di masa dewasa awal. Orang-orang dewasa yang belum menjalankan tugas perkembangan ini bukan berarti tugas itu akan hilang namun akan dibawa kemasa perkembangan selanjutnya yaitu masa dewasa madya. Santrock (2012) menjelaskan
bahwa masa dewasa madya adalah masa transisi dari masa dewasa awal dimana
dewasa madya itu sendiri dimulai dari usia 40 hingga 60 tahun
Lajang adalah pria atau wanita yang sedang dalam suatu
masa yang dapat bersifat temporary (sementara)
atau jangka pendek, namun juga dapat bersifat permanent (tetap), atau jangka panjang yang merupakan pilihan hidup
(Saxton, 1986).
Hurlock (1980) mengatakan bahwa pada masyarakat
tradisional melajang merupakan hal yang tidak wajar, namun banyak diantara
mereka yang tetap bertahan dengan status lajangnya.
Seorang ahli ilmu jiwa, Dr. C.R. Adams (dalam
Azam, 2006) telah mengemukakan beberapa kesimpulan, diantaranya aadalah orang
yang menikah hidup lebih lama dibandingkan dengan orang yang hidup melajang,
orang yang menikah jauh lebih sedikit yang bunuh diri dibandingkan dengan orang
yang hidup melajang, dan orang yang menikah jauh lebih kecil kemungkinan
menjadi gila dibandingkan dengan orang yang melajang.
Pengertian Psychological
wellbeing atau kesejahteraan psikologis itu sendiri di definisikan sebagai
sebuah kondisi dimana individu memiliki sikap yang positif terhadap diri
sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan sendiri dan mengatur tingkah
lakunya sendiri, dapat menciptakan dan mengatur lingkungan yang kompatibel
dengan kebutuhannya, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih
bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya (Ryff, 1989).
Tujuan Penelitian :
1. Untuk menggambarkan psychological well-being pria lajang dewasa madya
2. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi psychological well-being wanita dewasa lajang.
3. Untuk menjelaskan upaya pria dewasa madya lajang dalam meraih psychological wellbeing dengan
menghadapi masalah transisi masa dewasa madya perkembangannya saat ini yang
belum semua terpenuhi.
Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan seorang pria lajang yang memasuki usia dewasa madya dan belum pernah menikah
Jika dibuat dalam sebuah sistem CBIS penelitian ini mungkin termasuk dalam sistem berbasis pengetahuan, penelitian ini tidak berpotensi dengan sistem CBIS karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan bersifat subjektif.
nama : Lu'Lu' Ul Mashnu'ah
npm : 16514164
Tidak ada komentar:
Posting Komentar